Lilin Terus Menyala

Sumber gambar: Pexels.com by Anna Tarazevich


"Masa lalu adalah pelajaran dan pengalaman. Masa depan adalah cahaya. di depan mata adalah sesuatu yang biasa saja."


Hari ini saya bersyukur bisa tetap bernapas dengan baik. Menghirup oksigen yang berada di ruang kamar dengan dalam, hingga masuk ke paru-paru dan membuat reaksi otak menjadi nyaman. Seperti rasa syukur karena hari ini masih bisa terus melangkah meraih cita-cita mendapatkan uang dari menulis novel. Terlebih, sudah ada peta yang bisa dilewati tanpa takut tersesat arah.


Seorang pernah berkata, "Leberuntungan adalah datangnya kesempatan di saat kita sudah siap". Apa sekarang saya cukup beruntung? Pertanyaan yang sebenarnya ingin saya ajukan tanpa mendapat jawaban.


Waktu terus berjalan dan saya masih terus memperjuangkan kepenulisan menjadi peluang penghasilan hidup. Membayangkan jika nanti bisa mendapat passive income dari hasil menulis, lalu membeli perangkat untuk mengambil gambar dan dijual lagi untuk passive income, dan melakukan progres baru lagi untuk passive income, dan passive income lagi, dan menggunakannya lagi untuk hidup di dunia ini. Membayangkan saja membuat hati ini senang. Subhanallah.


Hari ini, setelah satu minggu vakum menulis gara-gara ditolak kontrak eksklusif Bakisah dan planning matang menjadi hancur, saya melanjutkan kegiatan menulis lagi untuk planning berikutnya. Di depan mata adalah planning Bakisah dan Novelme. Planning jangka pendek, adalah mendapat penghasilan. sedangkan planning jangka panjang adalah kebebasan finansial.


Mendapat kekasih impian. Apa itu? sebuah capaian yang sama sekali belum pantas saya dapatkan hari ini. Bahkan pada usia 27 tahun ini. Payah. Apalagi merubah nasib keluarga menjadi lebih baik. Realita yang ada justru cacian dan ketidakpercayaan orang lain terhadap diri ini.


Begitu banyak hal yang ingin didapatkan, sedangkan waktu terus berjalan dan usia terus berkurang. berapa tahun lagi bisa bertahan hidup? Berapa tahun lagi bisa berjalan? Dan siapa yang akan menolong kita pada saat itu? Waktu memang berjalan bagaikan lilin yang menyala. Seolah menerangi sekelilingnya, nyatanya dia hanya takut kegelapan. terus berusaha bersinar hingga tubuhnya hancur tak tersisa.


Namun tenang saja. Sepanjang lilin masih bisa menyala, cahaya akan datang dan kita bisa melakukan yang terbaik. Tentu saja saya akan menulis novel untuk karir. Bermain game untuk bersenang-senang kecil. Mendapatkan pasangan hidup untuk meneruskan hidup, dan banyak hal lainnya. Seperti yang saya lakukan saat ini: Bersyukur dan menjalani rencana hidup. dan tentunya melakukan pekerjaan untuk novel yang akan tayang bulan agustus.



Komentar